Kabar Gembira Bagi Ahli Ibadah di Awal Bulan Dzulhijjah (Ust. Abdurrahman Hadi, Lc)
Sesungguhnya waktu-waktu yang dimuliakan seperti sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini adalah nikmat yang Allah karuniakan kepada para hamba-Nya, dan waktu-waktu tersebut jika dikaruniakan kepada seorang muslim adalah supaya dia dapat mendekatkan kepada Allah dan menambah kebaikan. Allah memuliakan sebagian bulan di atas bulan yang lain, dan membedakan sebagiannya dengan yang lain. Maka suatu kebaikan jika Allah masih memanjangkan umur kita untuk dapat mendapati hari-hari yang dimuliakan dan berbarokah tersebut.
Saat ini kita berada dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah yaitu tanggal 1 Dzulhijjah, dan amalan-amalan kebaikan pada hari-hari ini merupakan termasuk amalan yang paling dicintai oleh Allah. Dalam hadis yang shahih Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada hari-hari yang amalan shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu bulan Dzulhijjah.”
Ketika mendengar ini, para sahabat pun bertanya kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, “Tidak pula berjihad di jalan Allah (bisa melebihi keutamaan beramal di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah)?,” beliaupun menjawab, “Tidak pula berjihad di jalan Allah kecuali Jihadnya seorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia syahid di jalan Allah.”
Marilah kita cermati bagaimana Nabi shallallahu’alaihi wa sallam menjelaskan keutamaan beramal pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah bisa melebihi jihad di jalan Allah, padahal jihad merupakan puncak dari agama Islam, sehingga dari sini hendaknya kita berusaha untuk bersungguh-sungguh dan lebih giat dalam beramal dan tidak bermalas-malasan dalam beramal shalih, kita berusaha mengerahkan apa yang kita bisa dalam menambah amal shalih dan melandasinya dengan ikhlas kepada Allah dengan berdasarkan tuntunan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, mudah-mudahan dengan niat ikhlas kita dan berdasarkan tuntunan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam Allah mengampuni kita dan merahmati kita serta memberikan kebaikan kepada kita baik di dunia terlebih di akhirat.
Berikut ini adalah beberapa amal shalih yang jika kita menjalankannya terutama di waktu-waktu ini dengan izin Allah kita dapat meraih kebaikan yang banyak.
1. Menjaga shalat lima waktu dan menunaikannya dengan rukun-rukunnya baik dari segi berswudlunya, kewajiban-kewajiban yang ada dalam shalat seperti gerakan-gerakan dalam shalat dan bacaan-bacaannya dan sunnah-sunnahnya.
2. Bersemangat dalam melakukan shalat-shalat sunnah seperti shalat rawatib setelah ataupun sebelum shalat fardlu, dan juga shalat dhuha dan beri’tikaf dalam masjid setelah shalat subuh hingga terbit matahari.
3. Menjadikan Al Quran sebagai wirid (memperbanyak membaca Al Quran), serta mencurahkan segala upaya untuk mengkhatamkan Al Quran dalam hari-hari ini.
4. Menunaikan ibadah haji termasuk kedalam seutama-utama amalan yang dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini.
5. Jika terdapat waktu luang di sela-sela sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini, maka berusahalah untuk menyambung silaturahmi, dan para tetangga.
6. Bersedekah sebagian dari harta yang kita miliki sesuai dengan kemampuan, karena perbuatan baik dapat menghalangi seseorang dari berbuta keburukan dan karena harta yang disedekahkan pada hakikatnya tidak akan mengurangi harta.
7 Berpuasa pada sebagian hari pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini, karena puasa adalah perisai. Yang paling utama adalah berpusa pada tanggal 9 Dzulhijjah karena puasa pada hari itu dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun berikutnya.
8. Amal shalih sangat banyak sekali dan bermacam-macam, adapun yang telah disebutkan di atas adalah dalam rangka mengingatkan semata. Maka marilah kita bersungguh-sungguh untuk menunaikan ketaatan, dan memanfaatkan kesempatan semaksimal mungkin untuk beramal shalih, karena apa yang kita lakukan saat ini dari amal shalih kita akan mendapatinya ketika di Akhirat kelak.
Jika kita berniat hendak berkurban pada Idul Adha nanti , maka kita tidak boleh mengambil rambut kita, ataupun kuku kita dengan sengaja kendati sedikit saja, hingga sembelihan kita disembelih pada Idul Adha ataupun pada hari-hari Tasyrik.
Radio Suara Al-Iman Surabaya, radio dakwah dan syiar Islam, Ahlus Sunnah wal Jama'ah, mengudara pada frekuensi radio AM 846 kHz.
Belum ada komentar.